Manajer profesional adalah
harapan semua organisasi bisnis. Seorang manajer profesional bisa membawa
kemajuan bagi organisasi bisnis. Lalu apa kriteria manajer profesional
tersebut? Seorang manajer profesional setidaknya harus memenuhi beberapa
persyaratan pokok berikut ini:
- Mempunyai pengetahuan dan wawasan yang luas tentang bidang bisnis dan organisasi yang ditanganinya. Syarat ini adalah syarat pokok yang harus dimiliki oleh seorang manajer profesional. Tanpa pengetahuan dan wawasan yang luas, bagaimana bisa manajer tersebut bisa menjalankan organisasinya secara efektif dan menghasilkan keuntungan bagi bisnis yang dijalankannya.
- Mempunyai kepribadian yang baik dan tangguh sesuai dengan norma-norma yang berlaku secara umum di masyarakat. Seorang manajer profesional harus seorang yang mempunyai budi pekerti yang luhur. Perilaku seorang manajer harus sesuai dengan nilai-nilai positif. Dengan demikian, sumber daya manusia yang berkualitas adalah syarat penting yang harus dimiliki oleh seorang manajer profesional.
- Mempunyai pengalaman yang luas dalam bidang bisnis yang dijalankannya. Seperti kita semua ketahui, pengalaman adalah lebih penting daripada pengetahuan. Pengetahuan tanpa disertai dengan pengalaman yang memadai tidak akan banyak berguna dalam menghasilkan output yang bernilai positif bagi organisasi bisnis. Pengetahuan yang luas disertai dengan pengalaman yang luas adalah senjata utama bagi keefektifan kerja seorang manajer profesional.
- Mempunyai kemampuan bersosialisasi yang baik. Tugas seorang manajer adalah mengurus orang-orang yang ada di bawahnya. Tanpa kemampuan sosialisasi yang baik, tidak mungkin akan tercapai suatu hubungan yang saling menguntungkan antara atasan dan bawahan. Kemampuan sosialisasi sangat penting untuk mengarahkan bawahan menuju tercapainya tujuan organisasi.
- Mempunyai kemampuan manajerial yang memadai. Kemampuan manajerial adalah pengetahuan utama yang harus dimiliki oleh seorang manajer profesional. Kemampuan ini bisa dipelajari di sekolah-sekolah formal atau melalui kursus atau melalui buku-buku manajemen. Ilmu manajerial yang hebat akan menjadi nilai lebih yang sangat bagus bagi seorang manajer untuk dapat menjalankan organisasi secara efektif dan efisien.
Ciri-ciri dan karakteristik
Manajer Profesional
Ciri karakteristik seorang
manajer profesional dapat diuraikan sebagai berikut :
- Menantang Proses
Setiap kasus kepemimpinan yang
terbaik selalu melibatkan satu jenis tantangan. Apapun tantangannya, semua
kasus melibatkan perubahan dari statusquo. Tidak ada satu orang pun yang
menyatakan telah melakukan yang terbaik secara pribadi dengan terus
mempertahankan banyak hal tetap sama. Singkatnya, semua pemimpin menantang
proses. Pemimpin adalah pelopor,- orang yang bersedia melangkah ke luar dan
memasuki apa yang belum diketahui. Mereka bersedia mengambil resiko, melakukan
inovasi dan percobaan supaya bisa menemukan cara yang baru yang lebih baik
untuk melakukan banyak hal.
Sumbangan utama pemimpin adalah
dalam mengenali gagasan yang baik, dukungan kepada gagasan itu, dan kesediaan
menantang sistem supaya bisa mengaplikasikan dan mewujudkan gagasan itu.
- Mengilhamkan Wawasan Bersama
Pemimpin mengilhamkan wawasan
bersama. Mereka melayangkan pandangan ke seberang cakrawala waktu, membayangkan
kesempatan menarik yang disediakan setelah mereka dan peserta mereka sampai
pada tujuan yang jauh ini. Pemimpin mempunyai hasrat supaya sesuatu terjadi,
untuk mengubah cara banyak hal terjadi, menciptakan sesuatu yang tidak ada
seorang pun pernah menciptakannya sebelumnya.
Tapi ingat: orang yang tidak
punya pengikut/peserta bukanlah pemimpin. Orang baru akan mengikuti setelah mereka
menerima wawasan pemimpin sebagai wawasan mereka sendiri. Supaya bisa mengajak
orang lain mempunyai wawasan, pemimpin harus mengenal peserta mereka dan bicara
dalam bahasa mereka. Dengan demikian peserta tahu bahwa pemimpin memahami
kebutuhan mereka.
- Memungkinkan Orang Lain Bisa Bertindak
Pemimpin teladan menarik dukungan
dan bantuan semua orang yang harus membuat kegiatan berjalan. Dengan satu cara,
pemimpin melibatkan mereka yang harus hidup dengan hasilnya, dan mereka
memungkinkan orang lain bisa melakukan pekerjaan dengan baik. Mereka
memungkinkan orang lain bisa bertindak. Pemimpin tahu bahwa tidak ada seorang
pun yang melakukan apa yang terbaik bagi dirinya kalau dia merasa lemah, tidak
cakap, atau terasing; mereka tahu orang yang diharapkan aktif harus mempunyai
rasa kepemilikan. Pemimpin tidak menimbun kekuasaan, tetapi mendelegasikannya.
Pemimpin dengan bangga bicara mengenai kerjasama tim, kepercayaan, dan
pemberdayaan sebagai unsur pokok upaya mereka.
- 4. Menjadi Penunjuk Jalan
Pemimpin berjalan terlebih
dahulu. Mereka memberikan contoh dan membina komitmen melalui tindakan
sehari-hari yang sederhana, yang menciptakan kemajuan dan momentum. Pemimpin
menjadi penunjuk jalan melalui contoh pribadi dan pelaksaanaan yang penuh
pengabdian. Supaya ia bisa menjadi penunjuk jalan secara efektif, pertama-tama
ia harus jelas terhadap prinsip bimbingannya. Ia harus bisa membela
kepercayaannya. Akan tetapi perbuatan pemimpin jauh lebih penting daripada
kata-kata mereka, dan harus konsisten dengan kata-kata mereka.
- Mendorong Hati
Usaha mendaki ke puncak berat dan
lama. Orang jadi kehabisan tenaga, frustasi dan kehilangan semangat. Mereka
sering tergoda untuk menyerah. Pemimpin mendorong hati peserta mereka untuk
jalan terus. Tindakan kepedulian yang sesungguhnya bisa meningkatkan semangat
dan menarik orang ke depan. Misalnya apabila seorang berhasil dalam satu tugas
tidak ada salahnya diberikan ganjaran yang sepantasnya.
Dalam banyak kasus, pemimpin
bukan hanya memberikan dorongan kepada orang lain, akan tetapi harus juga dapat
memberikan dorongan kepada dirinya sendiri untuk terus bertahan dan berusaha
untuk melayani dengan sebaik-baiknya.
Dalam mengembangkan dan memajukan suatu organisasi manajer dengan pengaruh kepemimpinan yang dimilikinya berkewajiban untuk memahami perilaku setia karyawan yang berada dilingkungan kerjanya. karena itu dalam mewujudkan suatu perilaku yang diinginkan oleh konsep manajemen maka seorang manajer mengharuskan untuk mempergunakan kekuatannya. Kekuatan legitimasi, penghargaan, dan koresif adalah bentuk dari kekuatan jabatan yang digunakan manajer untuk mengubah perilaku karyawan (Richard L. Daft).
Dengan ketiga bentuk kekuatan ini maka bagi pihak manajer berusaha untuk mengelola berbagai perilaku karyawanagar tercapai bentuk ketaatan dalam kerja, ketaatan berarti bawah pekerja akan menindahkan perintah dan melaksanakan instruksi.
Seorang manajer dalam mengarahkan para karyawan dalam melaksanakan pekerjaan tidak hanya harus dilakukan atas dasar perintah dan sanksi yang akan diterima, namun seorang pemimpin juga harus mengedepankan sikap kejiwaan yang teraplikasi dalam bentuk personal power yang dimilikinya. Personal power atau kekuatan pribadi itu tidak lahir begitu saja, namun melalui berbagai proses yang panjang, dalam artian tidak mungkin seorang pemimpin bisa bijaksana jika ia tidak bisa merasakan apa sesungguhnya dialami oleh bawahannya tersebut.
Karena yang harus diingat seperti yang dikatakan oleh Ricard L Daft bahwa “bawahan mengikuti pimpinan karena rasa hormat, keagungan, atau rasa sayang mereka atas sosok pemimpin mereka secara pribadi atau ide-ide pimpinannya”. atau dengan kata lain pemimpin lebih di hormati dan dikagumi karena kepemilikan karakter , bukan karena jabatan yang disandangnya. Jabatan adalah amanah, namun budi pekerti serta karakter adalah sermin jiwa yang terpancar dalam sikap, tindak, dan tanduk.
Referensi:
http://kk.mercubuana.ac.id/elearning/files_modul/31083-27-452455975947.doc
Referensi:
http://kk.mercubuana.ac.id/elearning/files_modul/31083-27-452455975947.doc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar