Kamis, 28 Maret 2013

Perilaku Konsumen


Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.

A. Pendekatan Perilaku Konsumen
Pendekatan untuk mempelajari tingkah laku konsumen ada 2 :
  • Pendekatan Marginal Utility ( Cardinal ), beranggapan bahwa kepuasan konsumen dapat diukur dengan satuan, misalnya: Uang.

Pendekatan Marginal Utility. Perilaku konsumen bisa diterangkan dengan menggunakan pendekatan marginal utility sebagai berikut:
  1. Utility bisa diukur dengan uang, dan
  2. Hukum Gossen (law of diminishing marginal utility) berlaku, yaitu bahwa semakin banyak sesuatu barang dikonsumsikan, maka tam­bahan kepuasan (marginal utility) yang diperoleh dari setiap satuan tambahan yang dikonsumsikan akan menurun, dan
  3. Konsumen selalu berusaha mencapai kepuasan total yang maksimum.

Perhatikan perbedaan antara kepuasan total (total utility) dan kepuasan marjinal (marginal utility).

1. Dari konsumsi suatu barang X , Semakin banyak barang X yang dikonsumsikan, semakin kecil marginal utility yang diperoleh dari barang X yang terakhir dikonsumsikan [anggapan (b) di atas].

2. Bila harga barang X adalah OPx, maka pada tingkat konsumsi yang lebihrendah dari 0X 3, tingkat kepuasan total (total utility) konsumen belum mencapai maksimum. Misalnya pada tingkat konsumsi OX1, maka setiap tambahan pembelian 1 (satu) unit X akan memberikan tambahan kepuasan (yang dinilai dengan uang) sebesar X1 B sedangkan pengorbanan (berupa pembayaran harga) untuk 1 unit tersebut adalah hanya X1 A ( = OPx).
Jadi ada tambahan kepuasan netto sebesar AB bila konsumen membeli lebih banyak X. Oleh sebab itu masih menguntungkan baginya apabila ia menambah pembelian barang X.

3. Sebaliknya, pada tingkat konsumsi lebih besar dari OX 3 maka kepuasan total konsumen juga tidak maksimum. Misalnya pada imgkat konsumsi OX2, maka tambahan kepuasan yang diperoleh dari pembelian 1 (satu) unit terakhir dari barang X hanya sebesar X2E, sedangkan pengorbanan konsumen adalah sebesar X2D (= OPx); jadi

4. Akan menambah kepuasan total konsumen bila ia mengurangi tingkat konsumsi (pembeliannya). Konsumen akan mencapai kepuasan total yangmaksimum pada tingkat konsumsi (pembelian) di mana pengorbanan untuk pembelian unit terakhir dari barang tersebut (yang tidak lain adalah harga unit terakhir tersebut) adalah sama dengan kepuasan tambahan yang didapatkan dari unit terakhir tersebut.

  • Pendekatan Idifference Curve ( Ordinal ), yang beranggapan bahwa kepuasan konsumen tidak dapat diukur dengan satu satuan. Tingkat kepuasan konsumen hanya dapat dinyatakan lebih tinggi atau lebih rendah.

Anggapan dalam pendekatan ordinal sebagai berikut:
  1. Konsumen mempunyai pola preferensi akan barang-barang tertentu.
  2. Konsumen mempunyai sejumlah uang tertentu.
  3. Konsumen berusaha memaksimumkan kepuasan.

Ciri-ciri Indifference Curve sebagai berikut:
  1. Turun dari kiri atas ke kanan bawah.
  2. Cembung ke arah origin.
  3. Indifference Curve yang satu dengan lainnya tidak pernah saling memotong.
  4. Indifference Curve yang terletak di sebelah kanan atas menunjukan tingkat keupasan yang lebih tinggi dan sebaliknya.



Garis ini disebut garis budget atau budget line. Tingkat kepuasan yang maksimum dicapai bila konsumen membelanjakan M untuk membeli sebanyak OY 1 barang Y dan OX 1 barang X, yaitu pada posisi persinggungan antara budget line dengan indifference curve.

Posisi ini menunjukkan posisi kepuasan yang maksimum atau posisi equilibrium konsumen dengan constraint (M) karena I 1 adalah Indifference curve yang tertinggi yang bisa dicapai oleh budget line tersebut; posisi selain A hanya bisa mencapai indifference curve yang lebih rendah dari I 1.

Bila harga X turun dari Px menjadi P’x dan harga Y tetap. Maka budget line akan berayun ke kanan menjadi garisM/Py <-> M/PxPosisi equilibrium yang baru adalah pada C.

Jadi dengan adanya penurunan harga barang X, maka jumlah barang X yniig diminta naik dari OX 1 menjadi OX 3. Perilaku konsumen




B. Konsep Elastisitas

1. Harga
Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan/ respon jumlah permintaan akibat perubahan harga barang tersebut atau dengan kata lain merupakan perbadingan daripada persentasi perubahan jumlah barang yang diminta dengan prosentase perubahan pada harga di pasar, sesuai dengan hukum permintaan, dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun Dan sebaliknya.

Sedangkan tanda elastisitas selalu negatif, karena sifat hubungan yang berlawanan tadi, maka disepakati bahwa elastisitas harga ini benar indeksnya/koefisiennya dapat kurang dair, dama dengan lebih besar dari satu Dan merupakan angka mutlak (absolute), sehingga permintaannya dapat dikatakan :
  1. Tidak elastisitas (in elastic)
  2. Unitari (unity) dan
  3. Elastis (elastic)

Dengan bentuk rumus umum sebagai berikut :
Eh = adalah elastisitas harga permintaan
Q = adalah Jumlah barang yang diminta
P =  adalah harga barang tersebut
Δ = adalah delta atau tanda perubahan.

2. Silang
Permintaan konsumen terhadap suatu barang tidak hanya dilihat dari segi harga yang ditawarkan tetapi ada faktor lain juga yang turut mempengaruhi permintaan konsumen, yaitu faktor preferensi konsumen, harga barang subtitusi dan komplementer serta income dari konsumen itu sendiri.

Sehingga pengertian dari elastisitas silang atau the cross price elasticity of demand  adalah  ukuran terhadap reaksi atau respon permintaan terhadap harga yang berhubungan dengan barang tersebut.

Apabila terjadi perubahan harga akan mengakibatkan perubahan permintaan terhadap produk lain. Jika barang tersebut adalah barang komplementer (pelengkap) maka tanda elastisitas silangnya adalah negatif, contohnya adalah kenaikan harga tinta akan mengakibatkan penurunan permintaan terhadap pena.

Apabila barang tersebut adalah barang subtitusi (pengganti) maka tanda elastisitas silangnya adalah positif, contohnya adalah kenaikan harga daging ayam akan mengakibatkan kenaikan jumlah permintaan terhadap daging sapi, kambing, dan juga sebaliknya.
   
Bentuk umum dari Elastisitas silang adalah :
      ΔQ   Py
Es = ——- x ——- > 0  subtitusi
    ΔPx    Qx
     ΔQy   Px
Es = ——- x ——- < 0 Komplementer
     ΔPy   Qy
Dan apabila elastisitas silang tersebut hasilnya adalah 0 (nol) hal ini menandakan bahwa tidak ada hubungan antara suatu barang dengan barang lain yang dibandingkan.


3. Pendapatan
Yang dimaksud dengan elastisitas pendapatan adalah besar kecilnya pendapatan yang diterima sangat mempengaruhi permintaan terhadap barang dari konsumen karena hal ini menyangkut daya beli yang dimiliki oleh konsumen.
  
  Besarnya pengaruh perubahan pendapatan konsumen diukur dengan elastisitas pendapatan, dimana :
      ΔQ    ΔY                          
Em = ——- : ——–
      Q     Y
atau
      ΔQ    Y
Em = ——– x ——–
      ΔY    Q            
Dan dapat disimpulkan bahwa :
  1.  Jika Em= 1 atau disebut dengan kondisi Unity, maka 1 % kenaikan dalam pendapatan akan menaikkan 1 % jumlah permintaan akan barang.
  2. Jika Em>1 atau disebut dengan kondisi Elastis, maka orang akan membelanjakan bahagian yang lebih besar dari pendapatan yang mereka terima untuk melakukan permintaan terhadap barang.
  3. Jika pendapatan naik dan hasil perhitungan Em < 1 atau disebut dengan kondisi in Elastis, maka orang akan membelanjakan bahagian pendapatan yang mereka terima untuk melakukan permintaan terhadap barang.

Jumat, 22 Maret 2013

Penentuan Harga Permintaan dan Penawaran


Teori penawaran dan permintaan (bahasa Inggris: supply and demand) dalam ilmu ekonomi, adalah penggambarkan atas hubungan-hubungan di pasar, antara para calon pembeli dan penjual dari suatu barang. Model penawaran dan permintaan digunakan untuk menentukan harga dan kuantitas yang terjual di pasar. Model ini sangat penting untuk melakukan analisa ekonomi mikro terhadap perilaku para pembeli dan penjual, serta interaksi imereka di pasar. Ia juga digunakan sebagai titik tolak bagi berbagabi model dan teori ekonomi lainnya. Model ini memperkirakan bahwa dalam suatu pasar yang kompetitif, harga akan berfungsi sebagai penyeimbang antara kuantitas yang diminta oleh konsumen dan kuantitas yang ditawarkan oleh produsen, sehingga terciptalah keseimbangan ekonomi antara harga dan kuantitas. Model ini mengakomodasi kemungkian adanya faktor-faktor yang dapat mengubah keseimbangan, yang kemudian akan ditampilkan dalam bentuk terjadinya pergeseran dari permintaan atau penawaran.


A. Permintaan
a. Pengertian
Permintaan dalam isitilah ekonomi disebut demand adalah jumlah barang dan jasa yang berada di pasar dengan harga tertentu dan pada waktu tertentu yang akan dibeli oleh konsumen.

Kebutuhan perminataan masyarakat/individu terhadap suatu jenis barang tergantung kepada factor-faktor sebagai berikut:
  1.  Harga barang itu sendiri
  2. Harga barang lain
  3. Pendapatan konsumen
  4. Cita masyarakat/selera
  5. Jumlah penduduk
  6.  Musim/iklim
  7. Prediksi masa yang akan dating

b. Hukum Permintaan
Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Apabila harga naik jumlah barang yang diminta sedikit dan apabila harga rendah jumlah barang yang diminta meningkat. Dengan demikian hukum permintaan berbunyi:
“Semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang tersedia diminta, dan sebaliknya semakin naik tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang bersedia diminta.”
Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum permintaan tersebut berlaku jika keadaan atau faktor-faktor selain harga tidak berubah (dianggap tetap).

c. Kurva Permintaan
Kurva Permintaan dapat didefinisikan sebagai : “Suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang diminta para pembeli.” Kurva permintaan berbagai jenis barang pada umumnya menurun dari kiri ke kanan bawah. Kurva yang demikian disebabkan oleh sifat hubungan antara harga dan jumlah yang diminta yang mempunyai sifat hubungan terbalik.


Fungsi dalam ekonomi merupakan model persamaan yang menyatakan keadaan suatu keadaan. Jadi fungsi permintaan merupakan model ekonomi yang menjelaskan keadaan permintaan akan suatu barang atau jasa  yang berbentuk persamaan matematis. Sedangkan kurva permintaan merupakan model ekonomi yang menjelaskan keadaan permintaan akan suatu barang dan jasa dalam bentuk grafik. Secara matematis, persamaan untuk fungsi permintaan berdasarkan hukum permintaan dapat ditulis sebagai berikut :


Kurva permintaan bergerak dari kiri atas ke kanan bawah hal ini terjadi karena berlakunya hukum permintaan. Oleh karenanya setiap harga naik maka permintaan pun akan menurun sehingga menyebabkan pergerakan kurva permintaan menurun dari kiri atas menuju kanan bawah, tentunya hal ini akan terjadi dengan asumsi semua faktor lain berada dalam keadaan konstan atau tidak berubah. Jika ada faktor yang berubah, maka akan terjadi pergeseran kurva permintaan.

d. Pergeseran Kurva Permintaan
Setiap perubahan yang mengakibatkan pertambahan jumlah permintaan pada suatu tingkat harga tertentu, akan menggeser kurva permintaan ke kanan. Sebaliknya, setiap perubahan yang menurunkan jumlah permintaan akan menggeser kurva permintaan ke kiri. Pergeseran kurva permintaan secara ilustratif dapat digambarkan sebagai berikut :


e. Contoh Soal
Jika diketahui fungsi permintaan 1000-40Q dan fungsi penawaran -600 +40Q. Tentukan keseimbangan pasarnya?
Pd = 1000 – 40Q, Ps = -600 + 40Q
Pd = Ps
1000 – 40Q = -600 + 40Q
1000 + 600 = 40Q + 40Q
1600 = 80Q
Q = 1600 : 80
Q = 20 Pd = 1000 – 40Q
= 1000 – 40 (20)
= 1000-800
= 200
Jadi, keseimbangan pasar pada harga Rp.200,- jumlah barang yang diperoleh yaitu 10 unit.


B. Penawaran
a. Pengertian
Penawaran adalah setiap produsen yang menghasilkan barang dan jasa tertentu dengan maksud untuk memperoleh keuntungan dengan cara menjual hasil produk tersebut.
Keinginan para penjual dalam menawarkan barang ada berbagai tingkat harga ditentukan oleh beberapa faktor-faktor penting, yaitu:
  1. Kemajuan teknologi
  2. Biaya Produksi
  3.  Persediaan sarana produksi
  4. Peningkatan jumlah produsen
  5. Peristiwa alam
  6. Ekspektasi atau harapan produsen
  7. Harga barang dan jasa lain

b. Hukum Penawaran
Hukum penawaran berbunyi: “Apabila harga suatu barang atau jasa naik, maka jumlah yang ditawarkan produsen akan bertambah dan sebaliknya. Apabila harga suatu barang atau jasa turun, maka jumlah yang ditawarkan produsen juga akan berkurang”. Hukum penawaran tersebut Nampak bahwa antara harga dan jumlah barang yang ditawarkan produsen memiliki hubungan positif atau searah.

c. Kurva Penawaran
Kurva penawaran (supply curve) adalah kurva yang menggambarkan hubungan antara harga dengan jumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada masing-masing tingkat harga. Sudah menjadi sifat produsen/penjual bahwa bila harga naik, mereka akan menambah jumlah barang yang dijual dan sebaliknya. Sehingga bentuk kurva penawaran melereng dari kiri bawah ke kanan atas atau dari kanan atas ke kiri bawah.


d. Pergeseran Kurva Penawaran
Bentuk kurva penawaran tersebut akan dapat bergeser ke kanan jika jumlah barang yang diproduksi melimpah karena kemajuan teknologi/karena laba yang diinginkan. Sebaliknya kurva penawaran bergeser ke kiri jika jumlah produksinya menurun.

Apabila digambarkan dalam bentuk grafik akan tampak sebagai berikut:


e. Contoh Soal
Pada saat harga durian Rp. 3.000 perbuah toko A hanya mampu menjual Durian sebanyak 100 buah, dan pada saat harga durian Rp. 4.000 perbuah toko A mampu menjual Durian lebih banyak menjadi 200 buah. Dari kasus tersebut buatlah fungsi penawarannya ?
Jawab :
Dari soal diatas diperoleh data sebagai berikut :
P1 = 3.000     Q1 = 100 buah
P2 = 4.000     Q2 = 200 buah
Langkah selanjutnya, kita memasukan data-data diatas kedalam rumus persamaan linear a:
 P - P1        Q - Q1
--------- =  ---------
P2 - P1      Q2 - Q1

    P  - 3.000         Q - 100
--------------  = -------------
4.000 - 3.000      200 - 100

     P - 3.000           Q - 100
--------------   =  -------------
        1.000                 100

(P - 3.000)(100) = (Q - 100) (1.000)
100P - 300.000  = 1.000Q - 100.000
1.000Q = -300.000 + 100.000 + 100P
1.000Q = -200.000 + 100P
Q = 1/1000 (-200.000 + 100P )
Q = -200 + 0.1P
============
Jadi, dari kasus diatas diperoleh Fungsi penawaran : Qs = -200 + 0,1Pd


C. Penentuan Harga Keseimbangan
Harga keseimbangan atau harga ekuilibrium dalam ekonomi adalah merupakan harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.

Masalah harga berhubungan dengan barang ekonomis, sebab barang ekonomis adanya langkah dan berguna dan untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan uang dengan bantuan harga. Harga adalah perwujudan nilai tukar atas suatu barang/jasa yang dinyatakan uang. Oleh karena itu, harga merupakan nilai tukar obyektif atas barang/jasa dan nilai tukar obyektif itu sendiri adalah harga pasar atau harga keseimbangan. Harga pasar tidak terbentuk secara otomatis akan tetapi melalui suatu proses mekanisme pasar yakni tarik menarik antara kekuatan pembeli dengan permintaannya dan kekuatan penjual dengan penawarannya.

Berdasarkan pengertian tersebut maka harga keseimbangan dapat diartikan harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.



Referensi:

Senin, 18 Maret 2013

Ruang Lingkup Ekonomi


A. Pengertian Ekonomi
Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa. Istilah "ekonomi" sendiri berasal dari kata Yunani οκος (oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos), atau "peraturan, aturan, hukum," dan secara garis besar diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga." Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.

B. Masalah Ekonomi

Berdasarkan pada keterbatasan pada sumber daya yang ada maka manusia harus memilih barang-barang mana yang perlu dihasilkan agar mendapatkan hasil kepuasan yang maksimum. Karenanya, timbullah 3 masalah-masalah pokok ekonomi berikut ini:
a. Barang dan jasa apa yang akan dihasilkan (what).
b. Bagaimana barang dan jasa itu dihasilkan (how).
c. Untuk siapa barang dan jasa itu dihasilkan (for whom).

1. What
What berdasarkan dengan kebutuhan apa yang paling mendesak bagi masyarakat. Jika masyarakat menginginkan suatu barang tertentu, maka diproduksilah barang tersebut, sehingga hasil produksi bisa terserap oleh masyarakat. Misalnya: pada awal perkembangan laptop kecil (palm top), masyarakat kurang antusias terhadap produk tersebut, sehingga produk tersebut tidak terserap secara baik di masyarakat. Akan tetapi akhir-akhir ini kembali lagi muncul laptop kecil (dengan nama baru netbook), masyarakat sangat antusias dengan produk lama yang muncul kembali ini. Kemunculannya sangat tepat dengan keinginan masyarakat sekarang yang menginginkan gadget yang serba portable, ringan, nyaman, kaya fitur, akses internet dan tentu saja dengan harga yang jauh lebih murah.

2. How
How berkaitan dengan teknik bagaimana menghemat sumber daya untuk menghasilkan produksi yang maksimal. Misalnya dengan menggantikan produksi manual dengan produksi secara mesin. Cara ini bisa mempercepat produksi, menghemat bahan mentah dan sebagainya, sehingga bisa menghemat biaya produksi dan bisa memenuhi kebutuhan lebih banyak.

3. For whom
For whom menyangkut siapa yang akan memakai barang hasil produksi, misalnya ada barang yang khusus untuk anak-anak, remaja, orang dewasa, kemudian barang khusus untuk kalangan menengah ke atas atau menengah ke bawah dan seterusnya.

Untuk memecahkan masalah tersebut, masyarakat melakukan beberapa hal berikut:
  • Tradisi dan kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat primitif.
  • Insting yang biasa dilakukan oleh binatang.
  • Perintah yang dilakukan di dalam masyarakat yang mana diktator berkuasa.
  • Mekanisme harga yaitu suatu prores yang terjadi di masyarakat dimana terjadi gaya tarik menarik antara produsen dan konsumen di pasar input maupun output.

Gerak dari setipa input (faktor-faktor produksi) dan output (barang) bisa digunakan untuk memecahkan 3 masalah pokok dalam ekonomi masyarakat:
  • Bila permintaan terhadap suatu barang naik, maka harga jual barang tersebut akan naik, sehingga penjual mendapatkan untung lebih besar. Produsen akan meningkatkan kapasitas produksi, barang-barang menjadi berlimpah, maka harga barang menjadi turun dan akhirnya produsen menyesuaikan jumlah barang yang diproduksi. Disini terlihat bahwa gerak harga barang bisa menentukan apa dan berapa jumlah barang yang bisa diproduksi.
  • Barang-barang diproduksi dari beberapa faktor produksi. Apabila salah satu atau lebih faktor produksi mengalami kenaikan harga, maka para produsen cenderung akan menghemat faktor produksi tersebut atau menggunakan faktor produksi yang lain atau substitusi. Sehingga bisa disimpulkan bahwa gerak harga input mempengaruhi kombinasi yang akan dipakai produsen dalam menjalankan proses produksinya.
  • Ketika barang hasil produksi itu dijual kepada konsumen, maka konsumen membelinya dengan penghasilannya dari hasil penjualan faktor produksi yang dimilikinya kepada produsen. Sehingga bisa disimpukan bahwa faktor produksi dan harga setiap unitnya mempengaruhi besar kecil penghasilan seseorang.

Walaupun bisa memecahkan masalah-masalah di atas, mekanisme harga tidak bisa digunakan untuk memecahkan semua masalah-masalah ekonomi yang ada, beberapa diantaranya yang berkaitan dengan masalah khusus berikut ini:
  •  Distribusi pendapatan, tidak selamanya mekanisme harga memecahkan masalah for whom secara adil.
  • Ketidaksempurnaan pasar, kekuatan ekonomi yang terlalu berbeda di pasar akan menyebabkan mekanisme harga yang terjadi tidak mencerminkan prioritas masyarakat secara wajar, sehingga what dan how tidak terpecahkan secara baik.
  • Barang-barang kolektif, barang-barang tertentu yang hanya bisa disediakan secara kolektif masyarakat, maka harga barang tersebut tidak ada, kalaupun ada tidak mencerminkan kebutuhan masyarakat yang sebenarnya, sehingga jelas hal ini tidak bisa dipecahkan oleh what. Misalnya keamanan masyarakat.
  • Eksternalitas, mekanisme harga tidak bisa memperhitungkan masalah-masalah sosial yang timbul sebagai akibat dari kegiatan ekonomi.
  • Pengelolaan perekonomian secara makro, mekanisme harga tidak bisa menstabilkan gejolak naik dan turunnya kegiatan ekonomi secara nasional.

C. Sistem Perekonomian
Pengertian
Sistem ekonomi adalah kumpulan dari aturan-aturan atau kebijakan-kebijakan yang saling berkaitan dalam upaya memenuhi kebutuhan untuk mencapai kemakmuran

Macam-macam Sistem Ekonomi
a. Sistem Ekonomi Tradisional
adalah sistem ekonomi di mana kegiatan ekonominya yang masih sangat sederhana.
Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional adalah:
1. masyarakat hidup berkelompok secara kekeluargaan,
2. tanah merupakan sumber kehidupan,
3. belum mengenal adanya pembagian kerja,
4. pertukaran secara barter,
5. tingkat dan macam produksi sesuai kebutuhan.

b. Sistem Ekonomi Komando
adalah sistem ekonomi yang seluruh kegiatan ekonominya diatur oleh pusat.
Ciri-ciri ekonomi komando adalah :
1. semua sumber dan alat produksi dikuasai negara,
2. hak milik perorangan atas alat dan sumber produksi tidak ada,
3. kebijakan perekonomian sepenuhnya diatur pusat
4. Pembagian kerja diatur negara,
5. Masyarakat tidak dapat memilih jenis pekerjaan.

c. Sistem Ekonomi Pasar
adalah sistem ekonomi yang sepenuhnya dilaksanakan oleh wisata, dan pemerintah hanya mengawasi jalannya perekonomian.
Ciri-ciri ekonomi pasar adalah :
1. sumber dan alat produksi dikuasai oleh swasta,
2. rakyat diberi kebebasan mengatur sumber dan alat produksi
3. munculnya persaingan antarpengusaha
4. dalam masyarakat terdapat pembagian kelompok-kelompok, yaitu pemilik faktor produksi dan pekerja / buruh

d. Sistem ekonomi campuran
adalah gabungan dari sistem ekonomi komando dan pasar, berikut ciri-ciri ekonomi pasar :
1. Alat produksi yang vital dikuasai negara
2. Alat produksi yang kurang penting dikelola swasta
3. Perekonomian dilaksanakan bersama antara pemerintah dan masyarakat
4. Hak milik diakui sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan umum


Referensi: