Kamis, 03 April 2014

Pengertian Paragraf
            Paragraf adalah satuan bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Paragraf merupakan perpaduan kalimat-kalimat yang memperlihatkan kesatuan pikiran atau kalimat-kalimat yang berkaitan dalam membentuk gagasan atau topik tersebut. Paragraf yang baik terdiri dari gagasan utama dan gagasan pendukung/penjelas gagasan. Gagasan utama merupakan rangkuman (kesimpulan) atas rincian yang terdapat pada gagasan pendukung. Gagasan pendukung berperan sebagai uraian, rincian, ataupun penambahan atas gagasan utama.

Struktur Paragraf
            Berdasarkan fungsinya, kalimat yang membangun paragraf pada umumnya dapat diklasifikasikan atas dua macam, yaitu :
1.      Kalimat topik atau kalimat pokok. Berisi ide pokok atau ide utama paragraf.
2.      Kalimat penjelas atau pendukung. Kalimat yang berfungsi menjelaskan atau mendukung ide utama paragraf
Ciri kalimat topik :
1.      Mengandung permasalahan yang potensial untuk dirinci dan diuraikan lebih lanjut ;
2.      Merupakan kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri;
3.      Mempunyai arti yang cukup jelas tanpa harus dihubungkan dengan kalimat lain;
4.      Dapat dibentuk tanpaa bantuan kata sambung atau penghubung(transisi).

Persyaratan Paragraf
Paragraf yang efektif harus memenuhi dua syarat, yaitu :

 1. Kesatuan Paragraf
Sebuah paragraf dikatakan dikatakan mempunyai kesatuan jika hanya membicarakan satu pokok pikiran atau satu masalah. Keterkaitan antarkalimat diikat oleh satu topic pembicaraan yang sama, bukan topic masalah yang berlainan.

Contoh kalimat:       
            Tahu digolongkan sebagai makanan yang mengandung protein tinggi. Dalam moto empat sehat lima sempurna, tahu termasuk dalam kelompok makanan yang mengandung zat pembangun tubuh sejajar dengan ikan, daging, susu dan tempe. Menurut penelitian para ahli makanan, tahu mengandung sekitar 40% protein, 35% karbohidrat, dan 20% lemak. Dissamping itu, tahu juga mengandung zt-zat mineral yang diperlukan tubuh seperti: kalium, fosfor, magnesium, dan vitamin.
            Ide pokok paragraf diatas adalah: Tahu sebagai makanan yang mengandung protein tinggi. Ide pokok tersebut didukung oleh kalimat-kalimat penjelas sebagaimana tampak pada kalimat (1) “Dalam moto…,” (2) “Menurut penelitian…,” dan (3) “ Disamping itu…,”. Urutan penjelasan tersebut membentuk kesatuan yang utuh, sehingga tercipta sebuah paragraf yang mudah dipahami pembaca.

2. Kepaduan Paragraf
            Mengaitkan hubungan antarkalimat. Hubungan antarkalimat harus saling berkaitan, tidak ada satu kalimat pun yang hubungannyatidak logis. Cara mengaitkan hubungan antarkalimat dapat dilakukan dengan melihat hubungan antarsubjek atau antarpredikat. Syarat kepaduan sebuah paragraf menuntut adanya hubungan timbal balik. Ini berarti, bahwa kalimat demi kalimat secara terpadu membentuk paragraf yang mudah dicerna ide pokoknya. Kepaduan menandakan alur pikir yang urut dari penulisannya.
            Kepaduan paragraf dapat dilakukan dengan memperhatikan unsur-unsur kebahasaan, perincian, dan urutan isi paragraph. Unsur kebahasaan mencakup pemanfaatan pengulangan atau repetisi, kata ganti, kata transisi dan paralelisme. Sedangkan dan urutan isi paragraf mencakup pengertian berupa teknik pengembangan sebuah ide pokok dan hubungan anta ride penjelas sebagai penunjangnya. Dalam hal ini kepaduan paragraf dilakukan dengan mengemukakan rincian-rincian. Rincian tersebut dapat berupa urutan waktu (kronologis), isi urutan ruang (spasial), urutan logis(sebab-akibat, umum-khusus), klimiaks, proses.

Contoh kalimat repetisi:                           
            Pengobatan modern telah berhasil menyembuhkan dan menyelamatkan ratusan jiwa orang. Peranan pengobatan ini dalam meneruskan angka-angka kematian bayi dan memperpanjang harapan hidup sangat besar. Meskipun demikian pengobatan modern saja belum berhasil memecahkan persoalan kesehatan secara menyeluruh. Contoh repitisi dilakukan dengan mengulang kata kunci pengobatan.

Contoh kalimat kata ganti:
            Pegawai negeri, banyak yang menikmati manfaat Asuransi Kesehatan. Berkat “Kartu Kuning” mereka dapat berobat secara cuma-cuma. Program ini sangat membantu mereka, karena gaji pegawai negeri biasanya tidak cukup untuk menutupi biaya berobat yang biasa ini dirasakan cukup mahal. Contoh kata ganti dilakukan dengan memanfaatkan kata ganti mereka yang merujuk kepada pegawai negeri, dan kata ganti yang merujuk kepada Asuransi Kesehatan.

3.   Kelengkapan
            Syarat ketiga dalam membentuk paragraf, yakni adanya kelengkapan. Syarat ini menuntut adanya kalimat-kalimat penjelas yang cukup sebagai pendukung kalimat utama.

Contoh:
            Masyarakat ilmu pengetahuan di Indonesia tengah perihatin. Penyebabnya buku. Sampai kini dari semua buku ilmiah yang terbit di seluruh dunia, hanya sekitar 19% yang terbit dinegara berkembang, termasuk Indonesia. Maka, wajar bila kalangan perguruan tinggi  di sini masih mencari buku acuan ke negara-negara maju.

Jenis Paragraf Menurut Posisi Kalimat Topiknya
Berdasarkan posisi kalimat topik, paragraf dapat dibedakan atas empat macam, yaitu :

 a. Paragraf Deduktif  (umum)
            Paragraf deduktif adalah paragraf yang menempatkan kalimat utama pada awal paragraf. Ciri paragraf deduktif dikenali dari gagasan utamanya yang diletakkan di awa tersebut.

b. Paragraf Induktif (khusus)
            Paragraf induktif adalah paragraf yang menempatkan kalimat utama pada akhir paragraf. Ciri paragraf induktif dikenali dari gagasan utama yang diletakkan pada akhir bagian.

c. Paragraf Deduktif-Induktif (umum khusus)
            Paragraf Deduktif –induktif adalah paragraf yang menempatkan kalimat utama di awal dan akhir paragraf. Ciri paragraf ini ditandai oleh berulang gagasan utama  pada awal yang ditegaskan kembali di bagian akhir.

d. Paragraf Penuh Kalimat Topik
            Kondisi demikian itu biasa terjadi akibat sulitnya menentukan kalimat topik karena kalimat yang satu dan yang lainnya sama-sama penting.

Jenis Paragraf Menurut Fungsinya dalam Karangan
Berdasarkan fungsi di dalam karangan, paragraf dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu :

a. Paragraf Pembuka
            Paragraf pembuka berisi persoalan dasar yang berkaitan dengan masalah yang akan kita tulis. Paragraf pembuka harus dapat menarik minat dan perhatian pembaca, serta sanggup menghubungkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan disajikan selanjutnya. Karena sikapnya pengenalan masalah, paragraf tersebut bersifat menginformasikan akan apa yang akan kita tuliskan.

b. Paragraf Isi (Pengembangan)
            Paragraf isi adalah paragraf yang berisi kelanjutan gagasan. Paragraf ini menggembangkan pokok pembicaraan yang dirancang. Dengan kata lain, paragraf pengembangan mengemukakan inti persoalan yang akan dikemukakan.

c. Paragraf Penutup
            Paragraf Penutup adalah paragraf yang terdapat pada akhir karangan atau pada akhir dari suatu kesatuan yang lebih kecil di dalam karangan itu. Biasanya, paragraf penutup berupa kesimpulan semua pembicaraan yang telah dipaparkan pada bagian-bagian sebelumnya.

Jenis Paragraf Menurut Sifat Isinya
Berdasarkan sifat isinya, paragraf dapat digolongkan atas lima macam, yaitu :

a. Paragraf Persuatif
jika isi paragraf mempromosikan sesuatu dengan cara mempengaruhi pembaca.

b. Paragraf Argumentatif
 jika isi paragraf membahas satu masalah dengan bukti-bukti atau alasan yang mendukung.

c. Paragraf Naratif
jika isi paragraf menuturkan peristiwa atau keadaan dalam bentuk cerita.

d. Paragraf Deskriptif
 jika isi paragraf melukiskan atau menggambarkan suatu dengan bahasa.

e. Paragraf Ekspositoris
jika isi paragraf memaparkan sesuatu fatwa atau kejadian tertentu.

Pengembangan Paragraf
            Pengembangan paragraf berkaitan erat dengan posisi kalimat topik mengingat kalimat topiklah yang mengandung inti permasalahan atau ide utama paragraf. Selain menyangkut posisi kalimat topik, pengembangan paragraf sudah pasti berhubungan pula dengan fungsi paragraf yang akan dikembangkan, fungsi itu akan turut mempengaruhi pemilihan metode pengembangan yang akan dipakai.

Metode Metode dalam Paragraf
            Metode pengembangan paragraf akan bergantung pad asifat informasi yang akan disampaikan : persuatif, argumentative, naratif, deskriptif, atau ekspositoris. Sudah pasti metode yang diterapkan untuk mengembangkan paragraf argumentatif, misalnya, akan berbeda dengan paragraf naratif.
            Diantara banyak metode pengembangan paragraf yang terdapat di dalam buku-buku komposisi, disini diangkat enam metode yang umum dipakai untuk mengembangkan paragraf dalam penulisan karangan. Metode yang dimaksud :

1. Metode Definisi
            Yang dimaksud dengan definisi adalah usaha penulis untuk menerangkan pengertian/konsep istilah tertentu. Satu hal yang perlu diingat dalam membuat definisi, kita tidak boleh mengulang kata atau istilah yang kita definisikan di dalam teks definisi itu.

2. Metode Proses (terjadinya sesuatu atau langkah membuat sesuatu)
            Sebuah paragraf dikatakan memakai proses apabila isi paragraf menguraikan suatu proses. Proses merupakan suatu urutan tindakan atau perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu. Bila urutan atau tahap-tahap kejadian berlangsung dalam waktu yang berbeda, penulis harus menyusunnya secara beruntut (kronologi).

3. Metode Contoh
            Dalam karangan ilmiah, contoh dan ilustrasi selalu ditampilkan. Contoh-contoh terurai, lebih-lebih yang memerlukan penjelasan rinci tentu harus  disusun berbentuk paragraf. Metode contoh menguraikan hal yang kecil dari hal yang besar.

4. Metode Sebab-Akibat
            Metode sebab-akibat dipakai untuk menerangkan suatu kejadian dan akibat yang ditimbulkannya, faktor yang terpenting dalam metode kausalitas ini adalah kejelasan dan kelogisan. Artinya, hubungan kejadian dan penyebabnya terungkap jelas dan informasinya sesuai dengan jalan pikiran manusia pada umumnya.

5. Metode Umum-Khusus
            Motede umum-khusus tergolong cara yang paling paling banyak dipakai untuk mengembangkan gagasan paragraf agar tampak teratur.

6. Metode Klasifikasi
            Untuk mengelompokkan entah benda atau non benda yang memiliki persamaan sifat, situasi, dan lain-lain, cara yang paling tepat adlah melakukan klasifikasi. Mengelompokkan beberapa pokok kalimat atau mengklasifikasinya kemudian dianalisis dan dikemukakan perbedaannya.

Teknik Pengembangan Paragraf
Paragraf sesuai metode-metode pengembangan dengan dasar pembentukkan paragraf :
  • Klimaks dan anti klimaks
  • Sudut pandang → menurutku, menurut saya
  • Perbandingan dan pertentangan → batuk, pilek
  • Analogi → perbedaan, ibarat, bagai (metafora) mungkin majas dan peribahasa bisa sebagai fiksi
  • Proses → menjelaskan dari A- Z
  • Sebab-akibat → mengapa ?
  • Umum-khusus → seperti piramida terbalik (penjelasan kemudian inti)
  • Klasifikasi → pengelompokkan beberapa pokok kalimat