Teknologi semakin canggih di setiap tahunnya, saat ini ada alat yang sedang trend dikalangan masyarakat yaitu Drone. Pesawat tanpa awak atau UAV
(Unmanned Aerial Vehicle), yang lebih dikenal sebagai drone merupakan teknologi
yang belakangan semakin popular penggunaannya untuk berbagai kepentingan. Dalam
kampanye pilpres yang lalu saja, salah secorang capres ada menyinggung tentang
pemanfaatan drone dalam rangka pemantauan laut Indonesia. Kelompok fotografi
dan videopun sudah semakin familiar dengan drone.
Drone sendiri pada awalnya adalah
adalah sebuah mesin terbang yang berfungsi dengan kendali jarak jauh oleh pilot
atau mampu mengendalikan dirinya sendiri, menggunakan hukum aerodinamika untuk
mengangkat dirinya, bisa digunakan kembali dan mampu membawa muatan baik
senjata maupun muatan lainnya . Penggunaan terbesar dari pesawat tanpa awak ini
adalah dibidang militer. Rudal walaupun mempunyai kesamaan tapi tetap dianggap
berbeda dengan pesawat tanpa awak karena rudal tidak bisa digunakan kembali dan
rudal adalah senjata itu sendiri.
Dewasa ini pemanfaatan drone
semakin dilirik untuk berbagai kebutuhan. Yang paling sering bisa kita nikmati
adalah berita-berita dari tv swasta nasional tentang banjir atau kemacetan lalu
lintas. Video yang dulunya mereka peroleh dengan menggunakan helikopter kini
lebih banyak menggunakan drone. Penggunaan drone dianggap lebih efisien,
akurat, bisa digunakan untuk banyak keperluan dan dapat digunakan hampir setiap
saat. Harga sebuah unit drone sendiri cukup variatif. Bahkan banyak pecinta
drone local yang sudah mampu membuat/merakit drone sendiri.
Salah satu pemanfaatan drone saat
ini yang mulai dilirik adalah pemantauan kawasan hutan. Untuk mencapai dan memantau suatu titik
didalam kawasan hutan , pemantauan lewat jalur darat dapat menghabiskan waktu
yang panjang, biaya yang mahal dan sumber daya manusia yang banyak. Dengan
menggunakan drone, hampir semua kendala diatas dapat terjawab. Drone tidak
terpengaruh terhadap kondisi medan yang curam atau terjal, jarak yang jauh
dapat ditempuh dengan lebih cepat dan drone tidak membutuhkan logistik dan
perbekalan yang ribet untuk menghasilkan
sebuah data aerial tentang sebuah titik di tengah hutan.
Untuk pemantauan tajuk/penutupan
lahan yang selama ini kebanyakan menggunakan citra satelit yang mahal dan
sangat temporer, dengan teknologo drone hampir dapat dilakukan kapan saja dan
dengan ketelitian yang lebih akurat. Sebuah foto tajuk pohon yang diambil
dengan drone dengan ketinggian terbang 50-300 meter diatas permukaan tanah
dengan mudah dan cepat dapat diinterpretasi jenisnya.
Patroli pengamanan hutan dapat
dilakukan sesering mungkin dengan biaya yang minim dan hampir tanpa resiko
fisik bagi polisi hutan. Selain itu jangkauan patroli juga bisa lebih luas.
Data awal tentang illegal logging dapat tersaji dengan mudah. Data awal tersebut
dapat sebagai pertimbangan akurat untuk tindak lanjut melalui darat. Anggaran belanja untuk patroli pengamanan
maupun pemantauan hutanpun dapat lebih dioptimalkan.
Dalam monitoring dan evaluasi
IUPHHK baik hutan tanaman maupun hutan alam, pemerintah dan pihak unit
manajemen dapat memantau kinerja dilapangan dengan lebih cepat, akurat dan
murah. Data awal yang dihasilkan oleh drone dapat dengan segera menjadi bahan
pengambilan kebijakan.
Melihat dari besarnya manfaat
yang bisa diperoleh dalam penggunaan drone untuk kepentingan pemantauan hutan,
maka tidak ada salahnya pihak terkait mempertimbangkan untuk menggunakannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar